Terhuyung
langkah melewati ratusan taman bunga yang indah
Tak
pelak kuhitung berapa ribu hari terlewat…
Menyisir hutan,
bercengkerama dengan duri-duri lembah,
menyapa air terjun dan tebing batu, berburu
mata angin,
berbisik pada savana…
dan bertarung dengan ombak lautan.
Apa
yang ada di kepalamu saat kusebut “Taman Bunga“ ?
Indah?
Bunga berseri penuh warna? Lebah? Ahh.. aku takut lebah
Kupu-kupu?
Ohh.. Ya, aku mencari kupu-kupu
Gadis kupu-kupu
di bawah temaram jingga
Tapi tenanglah.. aku tak berkerudung merah..
Aku juga bukan incaran serigala
yang berpura-pura menjadi nenek tua
Aku,
gadis kupu-kupu…
Kupu-kupu,
Bercorak indah,
namun rapuh..
Bermotif maskulin, “tangguh“ dalam gumamku… namun penuh kepalsuan
Bersayap sempurna,
tapi tak bisa terbang tinggi…
Dimanakah
ia?
Aku bertanya pada
air, ia bergeming…
Aku bertanya pada ilalang,
ia tak acuh…
Aku bersandar pada bumi,
lalu bertanya pada gugusan bintang
Terdiam,
terpana… hanya sanggup mengaguminya hingga waktu benar-benar habis
Aku suka.. bintang…
Gadis lalu bertemu padang luas
nan kering bertabur pasir
Tak ada tanda kehidupan
di dalamnya, tak mungkin ada kupu-kupu itu
Hanya kumpulan
ranting dan batang pohon beriklim kering
Berlabuhlah ia di Taman Meksiko
Ku
dengar kepakan sayap, lembut namun membuat angin mendesir tegas
Hinggap dengan elok
di atas mahkota Kusudama
Mustahil..
Kusudama
di Taman Meksiko, kau bergurau?
Aku menemukannya..
Kupu-kupu
paling menawan dan memesona..
Lebih bahagia dari pada mengoleksi batu shapire dan permata
Mengagumkan..
Bermilyar kupu-kupu
di dunia, gadis tertambat pada satu kupu-kupu saja
Berjuta pilihan bunga indah,
sang kupu hanya memilih bunga Kusudama
Bak petuah penulis termahsyur di negeri boneka,
“Perasaan tetaplah perasaan,tak akan berkurang satu senti pun..”
Katanya,
rahasia adalah bunganya kehidupan
Ku
biarkan ia melihat duniaku.. dan kusimpan ia dalam perutku
Kupu-kupu
yang rutin menyapa saat matahari terbit menggantung
Menyiapkan
sayap untuk memeluk saat gadis lelah berpeluh di kala senja
Terbang bebas menekan diafragma
Membuat senyum tersipu dan berbinar-binar mata
Lalu aku memilihnya..
Kupu-kupu terakhir di Taman Meksiko...
*dedicated to Aga Nugraha and Kusudama Flower
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for visiting.. :)