Sabtu, 07 Mei 2016

Kupu-kupu Terakhir

Photo Courtesy: Lia Widyanti (c) 2016
Lelah…
Terhuyung langkah melewati ratusan taman bunga yang indah
Tak pelak kuhitung berapa ribu hari terlewat…
Menyisir hutan, bercengkerama dengan duri-duri lembah,
menyapa air terjun dan tebing batu, berburu mata angin,
berbisik pada savana… 
dan bertarung dengan ombak lautan.

Apa yang ada di kepalamu saat kusebut “Taman Bunga“ ?
Indah? Bunga berseri penuh warna? Lebah? Ahh.. aku takut lebah
Kupu-kupu?
Ohh.. Ya, aku mencari kupu-kupu
Gadis kupu-kupu di bawah temaram jingga
Tapi tenanglah.. aku tak berkerudung merah..
Aku juga bukan incaran serigala yang berpura-pura menjadi nenek tua
Aku, gadis kupu-kupu…

Kupu-kupu,
Bercorak indah, namun rapuh..
Bermotif maskulin, tangguh dalam gumamku… namun penuh kepalsuan
Bersayap sempurna, tapi tak bisa terbang tinggi…
Dimanakah ia?
Aku bertanya pada air, ia bergeming…
Aku bertanya pada ilalang, ia tak acuh…
Aku bersandar pada bumi, lalu bertanya pada gugusan bintang
Terdiam, terpana… hanya sanggup mengaguminya hingga waktu benar-benar habis
Aku suka.. bintang…

Gadis lalu bertemu padang luas nan kering bertabur pasir
Tak ada tanda kehidupan di dalamnya, tak mungkin ada kupu-kupu itu
Hanya kumpulan ranting dan batang pohon beriklim kering
Berlabuhlah ia di Taman Meksiko
Ku dengar kepakan sayap, lembut namun membuat angin mendesir tegas
Hinggap dengan elok di atas mahkota Kusudama
Mustahil..
Kusudama di Taman Meksiko, kau bergurau?

Aku menemukannya..
Kupu-kupu paling menawan dan memesona..
Lebih bahagia dari pada mengoleksi batu shapire dan permata
Mengagumkan..
Bermilyar kupu-kupu di dunia, gadis tertambat pada satu kupu-kupu saja
Berjuta pilihan bunga indah, sang kupu hanya memilih bunga Kusudama
Bak petuah penulis termahsyur di negeri boneka,
“Perasaan tetaplah perasaan,tak akan berkurang satu senti pun..”
Katanya, rahasia adalah bunganya kehidupan
Ku biarkan ia melihat duniaku.. dan kusimpan ia dalam perutku
Kupu-kupu yang rutin menyapa saat matahari terbit menggantung
Menyiapkan sayap untuk memeluk saat gadis lelah berpeluh di kala senja
Terbang bebas menekan diafragma
Membuat senyum tersipu dan berbinar-binar mata

Lalu aku memilihnya..
Kupu-kupu terakhir di Taman Meksiko...











*dedicated to Aga Nugraha and Kusudama Flower

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you for visiting.. :)